Kamis, Mei 14, 2009

Keindahan Alam Nusantara

Nusantara..
Itulah nama yang diberikan oleh penguasa Majapahit ratusan tahun yang lalu.

Nusantara memiliki panorama keindahan alam yang begitu menakjubkan. Dari Sabang sampai Merauke semuanya mempunyai daya tarik dan keindahan sendiri-sendiri, mulai dari keindahan laut, pantai, pegunungan ataupun keanekaragaman budaya yang dimiliki. Keindahan alam ini belum tentu dimilki oleh bangsa lain. Oleh karena itu hendaklah kita bangga terhadap bangsa ini.

Namun..

Terkadang sebagai manusia kita gak begitu menyadari akan arti keindahan. Adakalanya hidup kita hanya terisi dengan kesibukan-kesibukan diri terhadap rutinitas-rutinitas kantor atau lain sebagainya. Alangkah menyesalnya kita pada waktunya nanti,hidup ini hanya terisi dengan setumpuk kerjaan,segudang permasalahan hidup. Ah..... menyesalnya bukan main. Makanya terkadang kita harus mengistirahatkan semua kepenatan diri dengan menikmati keindahan alam sekitar. Tidak perlu berpergian jauh ataupun mahal. Terkadang kita pun gak akan menyadari ternyata sekitar rumah ataupun tempat kerja kita akan ada alam yang bisa membuat kita takjub dan merasa kecil di hadapan ciptaan allah swt ini. Karena aku telah merasakan semua itu, yg tak kusadari dari ketinngian beberapa meter dari rumahku pada waktu siang menjelang sore, setelah kepenatan yang aku dapat di sekolah, aku akan mendapatkan buritan buritan keindahan yg terpancar dari langit yang cerah. Oouwwww indahnya tak akan tergantikan dengan apapun.Maka mulai dari sekarang bila aku lagi penat ,n males keluar rumah, maka segera aku naik kerumahku bagian atas tuk mendapatkan sisi misterius sebuah alam. Dan aku selalu mendapatkannya. Inilah contoh keindahan alam yg membuat aku tertakjub tapi mungkin fotonya kurang begitu bagus karena ku jepret dengan hp yg hanya 2 mp aja. Tapi aku ingin membagi pengalaman ini dengan semuanya untuk bisa mengerti bahwa kebahagiaan dan keindahan hidup akan kita dapatka secara murah dan gratis bila kita bisa mengerti dengan alam sekitar.


Rabu, Mei 13, 2009

Temukan Keindahan Alam Pegunungan di Air Terjun COBAN RONDO

Jika ingin berwisata ke pegunungan, cobalah suasana yang lain. Bagaimana jika Anda mengunjungi salah satu objek wana wisata di Kabupaten Malang, yakni air terjun Coban Rondo. Terletak 12 km dari Kota Batu, Coban Rondo adalah air terjun yang memiliki ketinggian 60 m. Dibanding obyek wana wisata lainnya, Coban Rondo terhitung paling mudah dijangkau. Jalan masuk menuju lokasi sudah beraspal, sehingga sangat memudahkan wisatawan apabila ingin mengunjungi tempat ini.

Air terjun Coban Rondo menyimpan legenda unik. Konon, di bawah air terjun terdapat gua tempat tinggal seorang wanita bernama Dewi Anjarwati. Alkisah, seorang pemuda bernama Joko Lelono tertarik akan kecantikan Dewi Anjarwati dan hendak menculiknya. Lalu terjadilah pertempuran antara Joko Lelono dengan suami Anjarwati yakni Raden Baron Kusuma. Raden Baron tewas dalam pertempuran itu dan istrinya disembunyikan di gua oleh para punokawan-nya. Karena itulah tempat ini diberi nama Coban Rondo, yang artinya air terjun janda.

Selasa, Mei 12, 2009

Keindahan Alam Tak Tergantikan


**Alam mempunyai keindahan yang tak ternilai harganya. Hingga hari ini pun belum ada sesosok makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa yang mampu menilai dan mengukur keindahan alam di dunia ini**

Apakah keidahan gedung, bangunan-bangunan pencakar langit dan keramaian kelap-kelip lampu di malam hari dapat menandingi keindahan alam alam semesta ini???

Alam yang diciptakan Allah berupa gunung, hutan, laut berikut isinya, angkasa raya dan masih banyak lagi, mempunyai berjuta-juta keindahan yang tidak mungkin bisa digantikan oleh hasil cipta manusia secanggih apapun teknologi yang digunakan.

Manusia boleh bangga dengan hasil ciptaannya. Tapi ciptaan manusia berupa gedung, bangunan pencakar langit hanya sebatas keindahan biasa saja. Semoga manusia yang berkarya tidak angkuh terhadap hasil karyanya.

Manusia yang hidup di bumi ini pasti akan puas dan senang ketika mengujungi tempat-tempat yang menyajikan keindahan alam yang masih asri, seperti daerah pegunungan, hutan, air terjun, laut dan isinya, pulau-pulau yang menyuguhkan kemolekannya (Misalnya ke pulau dewata). Pada saat manusia suntuk kemungkinan yang dituju yaitu keindahan alam bukan keindahan gedung, bangunan pencakar langit dsb. Ini bukti bahwa pada hakikatnya manusia tidak terlepas dari keidahan alam yang nota bene adalah lingkungannya sendiri, tempat hidup makhluk hidup.

Ingat!! jangan merusak alam ini. Ada kata di supermarket yang berbunyi "pecah berarti membeli". Begitu pula jika merusak keindahan alam berarti harus membeli harga mahal. Tapi sayangnya keindahan alam tidak boleh diperjualbelikan. Karena manusia tidak mampu untuk menciptakan keindahan alam itu seperti semula. Manusia hanya bisa manambahkan dan menjaganya agar tidak berubah dari aslinya.

Senin, Mei 11, 2009

Pantai Permis Pulau Bangka disaat Indah, dan Keringat Pasir Timah

Di sebelah Barat pulau Bangka, tepatnya disebuah desa yang hampir semua bibir menyebut nama Desa tersebut, tentu hal ini tidak asing bagi masyarakat Bangka. Permis, begitulah nama desa itu disebut.

Tak jauh dari indahnya alam yang disuguhkan, aku mulai memasuki Desa dan mulai nampak sekumpulan perahu, dan peralatan TI Apung bersebaran di atas laut. Rasanya tidak hanya seratusan atau tepatnya sebanyak 130 perahu dan TI apung yang sempat terhitung oleh tangan ini. Hampir semua masih lelap dari tidurnya, atau mungkin karena semalaman mereka beroperasi, hingga pagi ini mereka tak dapat menikmati sang mentari menyambut alam ini.

Beranjaknya sang mentari menelusuri lintasannya, satu persatu penghuni gubuk apung, (mungkin ini yang lebih tepat untuk bangunan diatas air itu) ataupun perahu yang tidak lagi digunakan untuk menjala ikan. Satu persatu penghuni keluar dari jendela atau pintu munggil di sana.

Tanpa kusadari bukan hanya pintu dan jendela mungil yang keluar dari pondok dan perahu terapung. Namun seorang bocah usia belasan tak lepas dari pemandanganku. Bukan hanya karena usianya, namun gayanya pun sangat mengejutkanku. Kepulan asap tembakau di bibirnya, dengan cara memegang dan mengeluarkan sisa asap dari hidungnya, membuat ku terpana.
Kelincahan dan ketrampilannya mempersiapkan peralatan dan mesin untuk bekerja, nampak cekatan. Bagiku hal ini mungkin tidak pernah bocah itu dapatkan di bangku sekolah.

Harun, demikian dia sebut namanya, saatku menyapanya, hanya sekedar ingin tahu dan mencari informasi. Sejak penambangan Timah diperbolehkan dikelola oleh masyarakat, dan hasilnya sangat mengiurkan. Sejak itulah Harun lebih banyak menimba ilmu dari penambangan ini. Bahkan Gurunya di sekolahpun pada saat itu ikut terlibat dalam penambangan ini, dan sekolah diliburkan, kenangnya. Kalau dahulu kami bukan dilaut untuk melimbang timah, tetapi di darat. Namun sejak mulai menipisnya cadangan di darat, maka penambang cilik ini pun mulai meramba laut. Bukan hanya sebagai operator yang hanya menunggui sakan, tetapi sebagai penyelam yang mencari pasir timah di dasar laut. Melihat perlengkapan menyelam dan kondisi peralatan, mungkin kita akan merasa tidak sanggup untuk menggunakannya. Sebuah kompresor yang digerakkkan dengan menggukan sebuah motor, dan engine sebagai pengerak pompa penyedot dan pompa penyemprot. Sebuah masker selam (Face Masks) yang seadanya, untuk sekedar menghindari mata dari pasir yang berterbangan di air.

Saat kutanya tentang penghasilannya, Harun hanya dapat menunjukkan foto keluarganya di dalam gubung apung, dan dia bekerja karena untuk membantu orang tuanya. sedangkan gubung apung yang kupikir miliknya atau keluarganya, rupanya hanya pinjaman dari pengusaha dari Jakarta, Harun hanya dapat dari
berbagi hasil timah dengan yang empunya peralatan dan perahu Apung.

Harun sendiri selama 6 s/d 8 jam didasar laut, untuk mengais dan mencari pasir timah, dimana hanya makan siang Harun keluar dari permukaan air, untuk sekedar makan siang. Malah terkadang hal ini tidak dilakukan bila kandungan timah yang di temukan cukup banyak.
Bila libur atau pun sedang banyak uang, biasanya Harun pergi ke Pangkalpinang hanya untuk sekedar berfoya-foya, belanja di pertokoan dan habiskan uang. Untuk menabung, biarlah emak yang atur, dengan beli emas dan beli kebutuhan rumah lanjutnya. Namun Harun sendiri kabarnya saat ini sedang mengalami kesedihan, kedua orang tuanya dalam masa persiapan perpisahan. Seperti Anjing mengongong, Harunpun tetaplah meyelam. Seharian ku berkeliling, dan melihat - lihat kehidupan TI Apung di desa ini, saat menjelang sore, di pinggiran pantai yang tidak berpasir, malah berlumpur.

Aku disajikan sebuah fenomena alam yang amat menajubkan. Biru langit, biru laut, dan kehidupan nelayan kecil di tepian pantai. Masih banyak Harun-Harun lain di tanah ini, masih banyak derita dan suka dalam kejamnya pasir timah. Indonesia, begitu kaya kau, hingga anak bangsa rela tinggalkan bangku sekolahnya dan nikmati susumu. Sungguh subur engkau, dengan dipupuknya bumimu, oleh korban-korban pengais timah yang terselubung.

Minggu, Mei 10, 2009

Keindahan

Sebenarnya, apa sih keindahan itu??

Keindahan adalah sesuatu yangt tak tergambarkan oleh apapun. Tetapi, kita bisa merasakannya. Keindahan membuatkita merasa bahagia, nyaman dan tentam. Bagaikan tak ada satupun masalah didunia ini.

Keindahan...
Tak semua orang dapat menemukannya. Hanya orang-orang yang penuh rasa syukur akan Kekuasaan-Nya lah yang mampu menemukan semua keindahan di dunia ini. Keindahan, sudah sejak dulu diciptakan. Namun, sayangnya sedikit sekali yang menyadarinya.

Anda pasti bisa menemukan keindahan itu. Bersyukur adalah kunci utamanya.

Kamis, Mei 07, 2009

Mutiara Yang Bersinar

kata-kata yang selalu hangat
menyapa menyejukkan hatiku
menutup sesaat rindu yang tlah meracuniku
terus memeluk senyumku dengan lembut
menyita seluruh anganku
yang terbuai dalam rindu yang tak henti
terus menggenggam jiwaku

takkan pernah mau hatiku hilang
hancur bahkan tersakiti

senyum slalu menghiasi kehadirannya
tak ada kata cinta hanya kerendahan hati
mencuri sesaat perhatian di mataku
terus menemani hingga senyumku mengalir

tak ada perasaan lebih, hanya kehangatan
piluku mengalir dan terus beranjak
slalu membuatku tersenyum

menyimpan tiap kata yang mengalir di hatinya
menyibak tiap kisahdari hangat kata hatinya

penyejuk hati ketika ku menutup bibirku
menata hatiku kala tak ada lagi senyum
tak ada cinta maupun sayang

hanya sebuah kepingan yang menjaga lukaku
agar menutup dan hilang
walaupun bekasnya takkan pernah terhapus
namun hanya dia yang dapatmelakukannya
mutiara yang bersinar di matanya

By Marissa

Minggu, Mei 03, 2009

Bercermin Pada Film Nim Of Island

Film Nim of island bercerita tentang kehidupan seorang ilmuan terkenal yang tinggal bersama anakanya bernama Nim. Bapak (ilmuan) dan Nim tinggal di pulau terpencil yang belum ada seorang pun mengetahuinya. Mereka tinggal berdua di pulau yang masih indah dengan laut yang masih biru, hewan-hewan (anjing laut, ikan lumba2, paus, burung, kura2, biawak kecil yang lucu), gunung dan bukit-bukit. Nim dan ayahnya tinggal di rumah yang dibuat menyatu dengan pohon besar, bertingkat. Rumahnya menggunakan tenaga listrik dari tenaga surya. Di rumahnya ada computer dan koneksi internet. Sehingga mereka masih dapat mengakses informasi secara uptodate. Nim berteman baik dan akrab dengan burung, anjing laut dan biawak kecil. Mereka selalu bersama Nim. Siang dan malam mereka bercanda tanpa duka. Meskipun mereka tinggal di pulau terpencil. Tapi mereka tidak kesepian.

Suatu ketika ada orang asing yang menemui pulau tempat Nim dan ayahnya berada. Orang asing tersebut naik kapal yang berlogo sang ‘bajak sawah’ eh bajak laut (mata satu tertutup). Ternyata niat orang asing tersebut tidak baik, orang asing itu ingin segera mengambil alih pulau dan menguasainya. Suatu hari sang pembajak laut datang kembali ke pulau itu. Di pinggir pantai mereka mengelar pesta dan merusak pantai yang indah. Nim dan rekan-rekannya (anjing laut, burung, biawak kecil lucu) tidak hanya diam. Mereka mengatur strategi untuk mengusir para pengganggu pulau (bajak laut) dari pulau. Strategi yang dirancang Nim dan kawan2nya akhirnya berhasil mengusir para bajak laut dan kliennya yang berpesta pora di pantai. Nim tidak ingin pulau yang masih indah tersebut diganggu dan di rusak oleh orang lain. Di samping itu Nim tidak ingin kehilangan kawan2nya (anjing laut, burung, biawak kecil, kura2, lumba2). Berhasilnya Nim dan kawan2nya mengusir bajak laut jahat berarti juga berhasil menyelamatkan pulaunya. Nim dan ayahnya serta kawan2nya yang ada di pulau kembali menjalani hidup dengan tenang dan tanpa gangguan dari pihak luar. Mereka semua hidup berdampingan dan saling melindungi pulau kesayangan. Mereka tidak ingin pulaunya di rusak oleh pihak lain. Lalu bagaimana dengan pulau di Indonesia, bagaimana dengan pantainya, lautnya, hewan2nya, dan tumbuhan lainnya?. Apakah masih ada yang tersisa???????????. Yah semoga saja. Semoga kekayaan alam yang tak ternilai harganya itu masih bisa berharga selamanya.amieeeen.

Sabtu, Mei 02, 2009

Keindahan Yang Hilang

Sayup-sayup undan tua berlagu hiba

Terbang beriringan di rembang petang

Renik-renik mengirai bulu carik

Melayan satu-satu berbaur debu

Lesu berapungan di air lalu.

Daun-daun menghijau alangkah segar

Kemilau danau disinar mentari

Kali tenang betapa lembut mengalir ke muara

Kedamaian melingkar rimba

Lalu tumpah kasih nan jernih

Erat bertaut cinta kasih.

Malam hiba dadanya ungu luka

Pungguk tersedu pilu di atas batu

Bulan tiada lagi mendandan wajah

Bintang malam pudar sinarnya

Jumat, Mei 01, 2009

Yang Terindah


Mata itu..
mata yang tlah menghantui hatiku
sinar yang tlah membuatku kaku
cahaya yang menyesakkan ruang di dadaku

Senyum itu..
senyum yang selalu menghantui aku
senyum yang selalu menghangatkan mataku
yang mengalirkan air jernih di hatiku

Suara itu...
suara yang slalu terngiang di kepalaku
berdengung di hatiku
menghentikan denyut jantungku

Wajah itu...
wajah yang selalu membuatku tersenyum
wajah yan membuatku rindu
rindu ingin melihat lagi senyunnya

Mendengar suaranya, mengacaukan akalku
menghentikan langkahku tuk datang kepadanya
menyesakkan dadaku melihat senyumnya
hanya menatap wajahmu saja aku merasa gila

Aku terdiam mematung melihatnya
tak mampu menata hatiku
Kacau...!jiwaku berteriak keras
meracau mengusik ketenangan jiwaku

Terhenti tiap detak jantungku
menyatu dengan arah aliran mataku
menggumpal di hatiku
lalu hanyut mengalir bersama nafasku

Ada rasa hangat di hatiku
rasa rindu yang medalam
rasa yang takkan hilang
mengharap sebuah penantian

Hati tak ingin kehilangan
untuk terus bisa menatapnya
terus melihat senyumnya
terus mendengar suaranya

Namun, tak ada yang bisa melangkah
hanya bisa terus menatapnya
dari hati yang paling dalam
dan harapan yang takkan kembali
karya Marissa